PENTINGNYA BUDAYA PADA KEHIDUPAN MANUSIA
Dibuat oleh
:
Sendi
Aditya Syamasti – 51421404
1IA10 – Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
Pendahuluan
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budia atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari
bahasa Latin yaitu cultura. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Seseorang bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sehingga
membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.
Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. "Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan
alam" di Jepang, dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Permasalahan
Karena Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok
orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi, maka ada kemungkinan suatu
budaya yang akan hilang ataupun punah. Lalu apa yang dapat menyebabkan suatu
budaya punah atu luntur? Sebelum itu kita harus mengerti kenapa budaya bisa
berubah.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya
struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan ini
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang
selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada tiga faktor yang dapat
memengaruhi perubahan sosial, yaitu tekanan kerja dalam masyarakat, keefektifan
komunikasi, dan perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan
lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam
kebudayaan.
Selanjutnya adalah masuknya budaya
atau yang disebut Penetrasi kebudayaan. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya
pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat
terjadi dengan dua cara:
a.
Penetrasi
damai : Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,
masuknya pengaruh kebudayaan Kpop, Hollywood, Bollywood, dan lain-lain
sebagainya ke Indonesia[butuh rujukan]. Penerimaan kebudayaan tersebut tidak
mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur
asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan
Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua
kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur
kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan
perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia, dan kebudayaan India. Asimilasi
adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru.
Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada
terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
b.
Penetrasi
kekerasan : Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa, dan merusak.
Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan
disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak
keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah
budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan
Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan
Indonesia.
Nah dapat
dilihat jika hilangnya suatu budaya dapat disebabkan karena berbagai hal salah
satu contohnya adalah alam. Misalnya ada suatu saat terjadi perubahan
lingkungan yang ekstrim maka rumah adat yang tidak mungkin lagi di tinggali
pada iklim yang ada. Di contoh tersebut rumah adat yang merupakan budaya yang
tidak bisa ditinggali lagi karena iklim yang tidak memungkinkan harus diganti
dengan tempat tinggal yang lebih kuat lagi. Yang kedua adalah masuknya budaya
asing. Masuknya budaya asing adalah salah satu penyebab utama lunturnya budaya
asli yang ada.
Penutup
perubahan budaya akan selalu terjadi dan tidak dapat dihindari, wacana
mengenai pelestarian budaya hanya akan berbentuk wacana yang simbolis saja
karena manusia sudah pasti tidak bisa hidup dengan menggunakan cara hidup yang
lama dan itu-itu saya. Tetapi perlu kita perhatikan bahwa budaya lama tetap
akan menjadi acuan untuk melahirkan budaya baru, sehingga dapat dikatakan bahwa
budaya baru merupakan hasil modifikasi budaya lama.
Perubahan budaya bukanlah selalu hal
yang buruk karena manusia akan selalu berkembang untuk mempertahankan hidupnya.
Manusia juga akan melahirkan ide-ide baru yang akhirnya akan menjadi budaya
baru dan mungkin hasil budaya baru tersebut merupakan hasil modifikasi
budaya-budaya yang lama
Saran :
Anak muda haruslah mempertahankan
budaya yang ada karena orang-orang tua yang paham, mengerti, dan ahli dengan
budaya yang ada tidak akan hidup selamanya. Regenerasi akan selalu terjadi dan
masuknya budaya asing bukanlah hal yang mungkin. Bukan berarti anak muda tidak
boleh menyukai budaya asing, tetapi kesadaran akan pentingnya budaya sendiri
haruslah ditumbuhkan karena jika bukan anak buda sebagai penerus generasi
sebelumnya, siapa lagi yang akan mewarisi budaya yang ada.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
0 komentar:
Posting Komentar